GEOLOGI DAN ANALISIS POROSITAS - PERMEABILITAS KALKARENIT KLITIK SEBAGAI AKUIFER AIR TANAH DAERAH KLITIH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PLANDAAN, KABUPATEN JOMBANG, PROVINSI JAWA TIMUR

Abstract

Abstract

The Klitih area, located in Plandaan District, Jombang Regency, is part of the Kendeng Zone, which has a complex geological structure. This study aims to analyze the hydrogeological characteristics of the Klitik calcarenite unit in terms of porosity, permeability, petrography, and calcimetry to assess its potential as a groundwater aquifer. The methods used include surface geological mapping, laboratory analysis, and geological interpretation. The results indicate that the porosity of the Klitik calcarenite unit is very low (1.43%–1.86%), while its permeability values are relatively high (61.35 mD–850.76 mD). This suggests that although the rock has good pore connectivity for water flow, its water storage capacity is limited. Petrographic analysis reveals a grainstone structure with dominant fossil content (75–82%), while calcimetry analysis indicates a high CaCO₃ content (52.2%–97%), which reduces effective porosity. In conclusion, the Klitik calcarenite unit functions more as a water flow pathway rather than a groundwater reservoir. Therefore, proper groundwater management is necessary to optimize its utilization and mitigate drought risks.  
Keywords: Geology, Porosity, Aquifer  

Abstrak

Daerah Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, termasuk dalam Zona Kendeng dengan struktur geologi kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik hidrogeologi satuan kalkarenit Klitik dalam aspek porositas, permeabilitas, petrografi, dan kalsimetri untuk menilai potensinya sebagai akuifer air tanah. Metode yang digunakan mencakup pemetaan geologi permukaan, analisis laboratorium, dan interpretasi geologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa porositas satuan kalkarenit Klitik sangat rendah (1,43%–1,86%), sedangkan nilai permeabilitasnya cukup tinggi (61,35 mD–850,76 mD). Hal ini menunjukkan bahwa batuan memiliki konektivitas pori yang baik untuk aliran air tetapi kapasitas penyimpanan air yang terbatas. Analisis petrografi mengungkapkan struktur grainstone dengan kandungan fosil dominan (75–82%), sementara analisis kalsimetri menunjukkan kandungan CaCO₃ tinggi (52,2%–97%) yang mengurangi porositas efektif. Kesimpulannya, satuan kalkarenit Klitik lebih berperan sebagai jalur aliran air daripada sebagai penyimpan air tanah. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan air tanah yang tepat untuk mengoptimalkan pemanfaatannya dan mengurangi risiko kekeringan.  

Kata Kunci: Geologi, Porositas, Akuifer